Diantara sunnah Rasulullah SAW adalah makan dengan menggunakan tangan
kanannya. Beliau memakan makanannya dengan tiga jari, lalu menjilati
ketiga jari tersebut sebelum membersihkannya. Dan bila ada satu suap
makanan terjatuh dari tangan Rasul, beliau tidak akan meninggalkan
makanan tersebut, melainkan mengambilnya dari tanah, lalu
membersihkannya dan memakannya.
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah
seorang diantaramu makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya,
sebab ia tidak mengetahui dari jemari mana munculnya keberkahan.” (HR.
Muslim)
"Rasulullah SAW selalu makan dengan ketiga jarinya. Setelah selesai
makan, Rasulullah SAW pun akan menjilati ketiga jarinya itu" (HR Muslim)
Makan menggunakan tangan
terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan terdapat
enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya
sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.
Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga –dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya– proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan.
Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan (misalnya) sendok, tidak ada yang bisa menahan laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri.
Sebagian orang yang bergaya hidup mewah tidak suka menjilat jari-jarinya karena menurutnya, dia
merasa jijik dengan perbuatan tersebut. Padahal jika kita telah
mencobanya sekali saja, lalu kita benar-benar melakukannya dengan
seksama, kita akan terkagum-kagum dan merasa bingung dengan apa yang
kita lakukan.
Rasulullah selalu makan menggunakan tiga jari, karena saat itu tidak menemukan hal lain selain jari yang dapat dipastikan bersih sehingga dapat dipergunakan untuk makan. Kemudian Rasulullah menjilat jari-jari karena menurutnya kita tidak tahu di bagian mana dari makanan kita yang mengandung berkah. Dengan demikian makan dengan tiga jari dan menjilatnya merupakan upaya mengikuti sunnah Rasul dan bernilai ibadah.
Rasulullah selalu makan menggunakan tiga jari, karena saat itu tidak menemukan hal lain selain jari yang dapat dipastikan bersih sehingga dapat dipergunakan untuk makan. Kemudian Rasulullah menjilat jari-jari karena menurutnya kita tidak tahu di bagian mana dari makanan kita yang mengandung berkah. Dengan demikian makan dengan tiga jari dan menjilatnya merupakan upaya mengikuti sunnah Rasul dan bernilai ibadah.
Rasulullah juga mengajarkan
kalau kebiasaan Rasulullah sebelum makan adalah mengambil sedikit garam
menggunakan kelingkingnya lalu menghisap garam itu. Secara ilmiah juga,
garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita.Dua
cecah garam dari jari kita itu adalah sama dengan satu liter air
mineral.
Tetapi Apakah tidak boleh dengan empat atau lima jari? Sebenarnya tidak
harus menggunakan tiga jari saja. Makan menggunakan lebih dari tiga jari
diperbolehkan jika makanan itu mengandung kuah atau sejenisnya yang
tidak mungkin dimakan dengan tiga jari.
Lalu apa hikmah dari makan menggunakan jari tangan? Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah, dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong, makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus"
kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.
Ia juga dapat menjadikan setiap suap yang masuk ke dalam mulut dapat dikunyah dan bercampur dengan air liur dengan baik sehingga kita tidak akan mengalami gangguan pencernaan.
Lalu apa hikmah dari makan menggunakan jari tangan? Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah, dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong, makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus"
kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.
Ia juga dapat menjadikan setiap suap yang masuk ke dalam mulut dapat dikunyah dan bercampur dengan air liur dengan baik sehingga kita tidak akan mengalami gangguan pencernaan.
Selanjutnya, makan dengan menggunakan tangan ternyata bisa lebih
sehat daripada makan dengan sendok lho teman-teman.
Setelah banyak beraktivitas menggunakan tangan,
mungkin kita berpikir bahwa sendok merupakan pilihan yang baik untuk
menyuap makanan. Akan tetapi, sendok yang digunakan harus benar-benar
dalam keadaan higienis. Perlu diingat bahwa udara dengan kondisi
kelembaban tertentu dapat menjadi kondisi optimum untuk pertumbuhan
bakteri dan uap air dapat menjadi medium perpindahan bakteri dari udara
ke suatu benda (sendok misalnya). Bakteri-bakteri tersebut bisa datang
dari mana saja, bahkan bisa jadi dari tubuh orang-orang yang ada di
ruangan tersebut sebelum kita. Dan tidak menutup kemungkinan sendok yang
kita gunakan untuk makan sudah “ditempati” oleh bakteri- bakteri yang
ada di ruangan tersebut. Apalagi jika sendok tersebut tidak dicuci
dengan bersih, seperti yang biasa tersajikan di rumah-rumah makan,
bukannya higienis bisa jadi malah “memupuk” bakteri yang tinggal di
sendok itu. Dan pada sendok tentunya tidak terdpat enzim Rnase seperti
pada tangan.
Enzim RNase terutama dihasilkan oleh tiga jari tangan kita (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah).
Enzim RNase terutama dihasilkan oleh tiga jari tangan kita (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah).
Dengan makan menggunakan tiga jari tersebut seperti yang diajarkan oleh Rasulullah bakteri yang terdapat pada
makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan diikat oleh enzim
tersebut. RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode
suatu protein. Enzim RNase mendepolarisasi RNA mikroorganisme sehingga
mikroorganisme dapat terhambat aktivitasnya. Sehingga bukan saja
bakteri, tetapi juga virus, terutama virus RNA di mana RNA merupakan
pertahanan pertamanya, dapat dihalau untuk berbuat hal-hal yang bisa
merugikan tubuh kita.
Bagaimana dengan sendok? Setelah banyak beraktivitas menggunakan tangan, mungkin kita berpikir bahwa sendok merupakan pilihan yang baik untuk menyuap makanan. Akan tetapi, sendok yang digunakan harus benar-benar dalam keadaan higienis. Perlu diingat bahwa udara dengan kondisi kelembaban tertentu dapat menjadi kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri dan uap air dapat menjadi medium perpindahan bakteri dari udara ke suatu benda (sendok misalnya). Bakteri-bakteri tersebut bisa datang dari mana saja, bahkan bisa jadi dari tubuh orang-orang yang ada di ruangan tersebut sebelum kita. Dan tidak menutup kemungkinan sendok yang kita gunakan untuk makan sudah “ditempati” oleh bakteri- bakteri yang ada di ruangan tersebut. Apalagi jika sendok tersebut tidak dicuci dengan bersih, seperti yang biasa tersajikan di rumah-rumah makan, bukannya higienis bisa jadi malah “memupuk” bakteri yang tinggal di sendok itu. Dan pada sendok tentunya tidak terdpat enzim Rnase seperti pada tangan.
Bagaimana dengan sendok? Setelah banyak beraktivitas menggunakan tangan, mungkin kita berpikir bahwa sendok merupakan pilihan yang baik untuk menyuap makanan. Akan tetapi, sendok yang digunakan harus benar-benar dalam keadaan higienis. Perlu diingat bahwa udara dengan kondisi kelembaban tertentu dapat menjadi kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri dan uap air dapat menjadi medium perpindahan bakteri dari udara ke suatu benda (sendok misalnya). Bakteri-bakteri tersebut bisa datang dari mana saja, bahkan bisa jadi dari tubuh orang-orang yang ada di ruangan tersebut sebelum kita. Dan tidak menutup kemungkinan sendok yang kita gunakan untuk makan sudah “ditempati” oleh bakteri- bakteri yang ada di ruangan tersebut. Apalagi jika sendok tersebut tidak dicuci dengan bersih, seperti yang biasa tersajikan di rumah-rumah makan, bukannya higienis bisa jadi malah “memupuk” bakteri yang tinggal di sendok itu. Dan pada sendok tentunya tidak terdpat enzim Rnase seperti pada tangan.
Nah, Subhanallah...
Allah telah memberikan alat makan untuk kita yang paling sempurna
bukan, yaitu tangan kita sendiri. Dan Rasulullah saw telah menjadi contoh
serta teladan bagi kita umat muslim untuk senantiasa menjaga kebersihan
dan kesehatan tubuh kita.
Masih banyak lagi fungsi tubuh kita yang kita belum kita ketahui manfaatnya
Semoga kita dapat mengikuti sunnah-sunnah rasulullah yang beliau amalkan. aamiin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar